03 April 2012

Hati-Hati Kelelahan Mata di Depan Komputer

image: http://optikmelawai.com
Apakah Anda bekerja di depan komputer lebih dari dua jam sehari? Apakah mata Anda terasa lelah menggunakan komputer? Hati-hati ungkin anda terkena “computer vision syndrome”, yaitu keluhan mata dan penglihatan akibat bekerja menggunakan komputer.
 
Itulah pesan yang disampaikan oleh Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, terhadap pengguna komputer. Menurut data indikator teknologi informasi dan komunikasi Kementrian Komunikasi Informatika tahun 2010, pengguna internet di Indonesia tercatat 45 Juta orang.

Indonesia juga menempati peringkat kedua dunia pengguna Facebook, yakni sekitar 32 juta orang. Bagi sebagian orang yang menggunakan komputer selama berjam-jam, mereka beresiko terkena computer vision syndrome (CVS). Gejala CVS antara lain iritasi, yakni mata merah, berair, atau terasa kering. Kemudian kelelahan mata, yakni mata terasa letih, kelopak mata atau dahi teras berat. Selain sulit fokus, biasanya gejala ini juga diikuti dengan sakit kepala.


CVS disebabkan oleh frekuensi berkedip yang menurun akibat menggunakan komputer dalam waktu lama, sementara posisi komputer serta pengaturan cahaya salah.

Ada beberapa cara mengatasinya, misalnya selama menggunakan komputer, istirahatlah 10 menit setiap jam.
Kemudian, alihkan pandangan dari monitor setiap 15 menit dengan melihat obyek yang jauh kira-kira 10 detik. Atau lakukan variasi kegiatan untuk menghindari melihat layar komputer terus-menerus, misalnya sesekali berdiri, menelepon atau bicara dengan rekan-rekan kerja.

Lalu atur pencahayaan ruangan agar jangan terlalu terang dengan memasang tirai pada jendela. Gunakan lampu pijar yang tidak terlalu terang atau lampu meja. Hindari pantulan sinar pada layar komputer, bias juga memasang filter pada layar komputer.

Ketika bekerja menggunakan komputer, usahakan posisi duduk Anda nyaman dan rileks. Gunakan kursi yang dapat diatur posisinya dan dapat disertai sandaran. Sebaiknya duduk tegak (90 derajat). Dengan posisi keyboard sedikit lebih rendah daripada siku dan lengan (100 derajat)

Layar komputer sebaiknya berjarak 50-70 cm dari mata atau lebh jauh daripada jarak baca. Posisi layar diatur sedemikian rupa, sedikit miring ke belakang 5-20 derajat dari posisi tegak. Bagian atas layar sejajar atau sedikit lebih rendah dari ketinggian horizontal mata.

Mitos dan Fakta

Direktur Medik dan Keperawatan  Pusat Mata Nasional Rumah Skit Mata Cicendo, Bandung dr Iwan Sovani SpM(K) MKes MM memaparan betapa pentingnya penglihatan karena 80% jalur komunikasi manusia dimulai dari mata. Kalau terhenti, terhentilah semua jalur komunikasi, dan hal itu sangat menggangu aktivitas kehidupan.

Dari segi produktivitas, gangguan penglihatan ini akan berakibat sangat fatal. Pasalnya jika seseorang menderita kebutaan, seorang produktif harus membantu penderita itu. Namun, selama ini, masyarakat tidak terlalu memperhatikan kesehatan mata karena terbelenggu oleh mitos. Misalnya, kelainan kacamata plus hanya terjadi pada orang tua. Secara fakta itu tidak benar. Kelainan kacamata plus tidak terjadi pada orang tua , tetapi dapat juga diderita anak-anak atau dewasa muda.

Menurut Iwan, ada dua jenis kelainan yang harus diberi kacamata plus, yaitu kelainan presbiopia dan hipermetropia. Presbiopia (mata tua) biasanya terjadi memasuki usia 40 tahun, ketika fungsi penglihatan dekat mulai menurun. Pada kondisi ini terjadi kesul;itan membaca dekat dan melakukan pekerjaan dekat lain.

Penderita yang mulai mengalami presbiopia harus menjauhi jarak jika membaca dan akan kesulitan memasukkan benang ke lubang jarum. Kacamata plus yang dibutuhkan hanya untuk tujaun membaca dekat atau melakukan aktivitas dekat. Kalau melihat jauh biasanya tidakdibutuhkan kacamata.

Hipermetropia adalah kelainan refraksi yang ditandai dengan kesulitan melihat jauh dan dekat. Kasus ini sering ditemukan pada masa kanak-kanak atau pada bayi dan anak yang telah dilakukan operasi katarak sebelum penanaman lensa mata. Kelainan ini tidak dibatasi oleh umur dan bukan kelainan akibat proses penuaan.

Katarak

Katarak yang memiliki peorsi terbesar (70%) penyebab kebutaan di Indonesia juga diliputi mitos. Selama ini, sebagian besar masyarakat beranggapan, katarak hanya diderita para orang tua. Faktanya, itu tidak benar.
Katarak dapat terjadi pada bayi baru lahir. Katarak congenital biasa terjadi karena proses infeksi selama dikandungan, seperti infeksi TORCH pada ibu hamil.

Katarak juga terjadi pada pada dewasa muda (katarak persenil) dan orang tua (katarak sinilis).
Penyebab katarak bsa berupa factor infeksi, keturunan (genetik), trauma (kecelakaan, seperti terbentur/tertusuk) atau proses degenerasi (penuaan).

Selama ini ada kesan masyarakat melakukan pembiaran terhadap penderita katarak karena beranggapan bahwa katarak dapat disembuhkan tanpa operasi.

Anggapan itu tentu saja tidak bena. Katarak adalah kekeruhan lensa mata sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina dan dapat mengakibatkan turunnya penglihatan sangat tajam.

Kekeruhan pada lensa mata tidak dapat dihilangkan, kecuali dioperasi. Operasi bertujuan mengeluarkan kekeruhan pada lensa mata sehingga diharapkan cahaya dapat kembali masuk kedalam mata. Dengan begitu, penglihatan jadi jelas kembali.

Situasi itu dapat diperparah oleh persepsi keliru lain, yakni operasi harus ditunda sampai dengan katarak menjadi matang. Mitos ini juga tidak benar. Dengan kemajuan teknik bedah katarak modern yang sangat pesat, katarak dapat dapat dioperasi tanpa harus menunggu matang.

Saat katarak telah memengaruhi dan menggangu aktivitas sehari-hari, seperti penglihatan tidak cukup jelas untuk melakukan hal-hal yang harus diinginkan, hal tersebut sudah menjadi alas an yang cukup bagi penderita untuk mempertimbangkan operasi katarak.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar