image: http://www.momfinds.com |
Anda mungkin pernah mendengar bahwa musik klasik dapat merangsang
perkembangan otak janin. Pertanyaannya, mengapa harus musik klasik? Apakah
jenis musik lain tak boleh?
Bicara tentang musik klasik,
salah satu nama yang paling menarik
perhatian adalah Wolfgang Amadeus Mozar, composer satu ini memang sukses
melahirkan karya-karya musik klasik yang indah. Tak heran jika karya-karyanya
banyak disarankan para ahli untuk didengarkan kepada janin. Tentu tak hanya
karya Mozart, karya musik composer lain seperti Ludwing van Beethoven atau
Johann Sebastian Bach layak juga dinikmati.
Pengaruh musik pada janin
Menurut dr. Alfred Tomatis,
psikolog dan pakar pendidikan Perancis dalam buku Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak (KMUMKA) karya Imam
Musbikin, suara ibu dan musik klasik dapat merangsang otak pada janin sehingga
menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yang baru lahir.
Berdasarkan penelitian tersebut,
anda patut bersyukur jika termasuk ibu yang suka mengajak berbicara sang janin.
Ya, interaksi antara ibu dengan janin dapat memberikan reaksi positif bagi
perkembangan otak. Apalagi jika ibu juga hobi mendengarkan musik klasik.
Dasar-dasar irama yang menyerupai
ritme denyut nadi manusia, menjadi salah satu alasan mengapa banyak ahli
menyarankan agar janin mendengarkan musik klasik. Namun, bukan hanya musik
klasik yang dapat digunakan, semua musik berirama tenang dengan alunan lembut
pun dapat bermanfaat bagi janin, bayi, dan anak-anak.
Sementara itu, sebuh penelitian
menunjukkan bahwa seorang ibu hamil yang bekerja ditempat bising cenderung
memiliki anak yang hiperaktif. Melihat fakta tersebut, musik berirama keras
atau kasar pun bisa jadi akan memengaruhi perkembangan janin nantinya.
Tak heran jika ketika ibu sedang
mengandung, ibu begitu menjaga prilaku, tutur dan ucapannya. Bahkan tak jarang,
ketika dilingkungannya ada yang membawa pengaruh negative, secara reflex ibu
langsung mengusap-usap perut sembari membisiki dan menenangkan sang janin.
Lalu, setelah anak lahir, apakah
pemberian metode musik ini sudah selesai? Tidak juga. Sebab musik dapat
mengarah pola prilaku dan perkembangan anak bahkan Anda sendiri.
“Suara ibu dan musik klasik dapat
merangsang otak pada janin, sehingga menimbulkan gerakan motorik tertentu pada
janin dan bayi yang baru lahir”
Bagi Anak
Image: http://life123.com |
Mengutip buku KMUMKA, beberapa
penelitian mengungkapkan tak hanya mengefektifkan otak, musik pun dapat
mempertajam pendengaran. Tak heran jika anak yang terbiasa mendengarkan musik
akan memiliki kepekaan pendengaran yang
maksimal.
Untuk memaksimalkan seluruh
potensi anak, usia ideal mulai belajar musik adalah antara 3-6 tahun. Usia ini
merupakan masa terbaik dalam perkembangan pendengaran.setelah itu usia 8-9
tahun juga patut diperhatikan. Pada usia ini, otak kanan dan kiri akan
terhubung dan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Jadi
pendidikan musik yang diberikan sebelum usia 8 tahun, dapat berpotensi
meningkatkan kecerdasan anak.
Untung saja kini di Indonesia
memiliki berbagai macam temat kursus musik seperti Yamaha Music School dengan
metode Timely Education-nya. Melalui
metode ini anak akan diberi pengetahuan musik sesuai dengan perkembangan usia
dan karakternya.
Selain melatih otak, pendengaran,
dan emosi, kursus musik dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Sebab
dalam sebuah kursus musik, biasanya anak akan belajar musik secara bersama-sama
(ansambel). Metode ini sangat berguna untuk menanamkan arti penting kerjasama
sejak dini.
Bagi Orangtua
Dalam buku KMUMKA, sebuah
penelitian mengungkapakan bahwa beberapa jenis musik memeiliki pengaruhnya
masing-masing. Sebut saja musik Jazz. Musik ini dapat dipercaya meningkatkan mood ketika sedang belajar.
Sementara menurut penelitian
dr.Leigh Riby dan George Caldwell, musik berirama menghentak seperti musik rock
dapat meningkatkan produktivitas ketika sedang bekerja. Irama yang dhasilkan
dari jenis musik ini dipercaya akan meningkatkan gairah tersendiri di otak.
Lain lagi dengan musik klasik.
Terlepas dari pro dan kontra manfaat musik klasik, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa musik klasik karya Mozart dapat bermanfaat dalam bidang
kesehatan.
Selain itu, musik pun dapat
menjadi sarana penyalur stres. Salah satu penelitian di Jepang mengungkapkan
ibu-ibu senang menggebuk drum untuk meluapkan rasa stresnya.tak hanya drum,
gitar pun menjadi alat musik favorit pengusir stres. Ya, Anda mungkin termasuk
salah satu orang yang terbiasa meluapkan stress melalui petikan gitar.
Meliihat paparan di atas, musik
memang akan selalu menyertai segala kehidupan. Sekarang tinggal bagaimana
caranya Anda memilah musik terbaik bagi anak, diri sendiri, dan orang lain
tentunya. Salam musik.
Sumber : Kompas, 9 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar