Berkeringat adalah sesuatu yang
wajar ketika seseorang beraktvitas. Tak jarang pula berkeringat menjadi
indicator kondisi fisik. Orang yang tidak berkeringat saat melakukan aktivitas,
boleh jadi memiliki kondisi yang kurang fit. Namun, keringat yang berlebihan
justru menimbulkan ketidaknyamanan dan kehilangan rasa percaya diri.
Ditemukan sebuah fakta
berdasarkan riset yang dilakukan oleh Universitas Internasional di Osaka dan
Universitas Kobe di Jepang. Studi yang melibatkan 20 perempuan dan 17 pria ini
memaparkan, pria lebih banyak mengeluarkan keringat daripada perempuan. Bahkan,
perempuan membutuhkan olahraga dua kali lipat untuk memanaskan temperatur
tubuhnya sebelum menghasilkan keringat.
Faktor yang menyebabkan pria
lebih banyak berkeringat adalah kandungan hormon testosteron. Temuan ini
menandakan adanya batasan toleransi panas berdasarkan gender. Dengan demikian,
wajar jika pria cenderung lebih sering mengalami masalah bau badan.
Namun, keringat bukan menjadi faktor
satu-satunya yang menyebabkan bau badan. Masih banyak faktor lain yang perlu
Anda perhatikan. Berikut ini beberapa diantaranya:
Kandungan Hormon
Selain hormon testosteron,
ternyata hormon androgen turut mempengaruhi kadar produksi keringat. Para pria memang
sebaiknya lebih waspada untuk mengontrol kandungan hormon didalam tubuh. Jika
mengalami ketidakseimbangan hormon, segeralah Anda menghubungi dokter.
Kebersihan Badan
Masalah bau badan juga disebabkan
meningkatnya aktivitas bakteri yang menempel pada kulit pada saat berkeringat.
Oleh karena itu, jagalah kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur.
Sebaiknya Anda juga tidak menggunakan
kembali pakaian yang telah kotor.
Jangan biarkan tubuh dalam
kondisi lembab, karena bakteri akan mudah berkembang biak. Berdasarkan analisis
riset, pria lebih banyak kehilangan kelembaban pada sejumlah bagian tubuh.
Diantaranya dahi, dada, punggung, lengan bawah, dan paha.
Pola makan
Selain faktor hormon dan
kebersihan tubuh, pola makan juga dapat mempengaruhi resiko bau badan. Oleh
karena itu, keseimbangan metabolism tubuh sebaiknya dijaga secara optimal. Atur
pola makanan yang bergizi seimbang.
Kurangi makanan yang menimbulkan
bau tajam. Misalnya, makanan olahan atau junk
food, garam, gula, tepung, dan minya terhidrogenasi yang banyak cenderung
membusuk di perut. Kandungan-kandungan ini menyebabkan bau napas dan tubuh
menjadi tak sedap. Jangan lupa perbanyak minum air putih yang berfungsi untuk
menetralkan racun dalam tubuh.
Kosmetik
Untuk menunjang penampilan dan
menngkatkan rasa percaya diri Anda, gunakanlah deodorant atau antiperspirant. Deodorant berfungsi
untuk mengurangi bau badan dengan cara membunuh bakteri. Sementara itu antiperspirant mengandung wewangian dan
bahan kimia yang berfungsi untuk mengurangi keringat berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar