28 Agustus 2012

Menghalau Bau Badan yang Mengganggu


Berkeringat adalah sesuatu yang wajar ketika seseorang beraktvitas. Tak jarang pula berkeringat menjadi indicator kondisi fisik. Orang yang tidak berkeringat saat melakukan aktivitas, boleh jadi memiliki kondisi yang kurang fit. Namun, keringat yang berlebihan justru menimbulkan ketidaknyamanan dan kehilangan rasa percaya diri.

Ditemukan sebuah fakta berdasarkan riset yang dilakukan oleh Universitas Internasional di Osaka dan Universitas Kobe di Jepang. Studi yang melibatkan 20 perempuan dan 17 pria ini memaparkan, pria lebih banyak mengeluarkan keringat daripada perempuan. Bahkan, perempuan membutuhkan olahraga dua kali lipat untuk memanaskan temperatur tubuhnya sebelum menghasilkan keringat.

Faktor yang menyebabkan pria lebih banyak berkeringat adalah kandungan hormon testosteron. Temuan ini menandakan adanya batasan toleransi panas berdasarkan gender. Dengan demikian, wajar jika pria cenderung lebih sering mengalami masalah bau badan.

Namun, keringat bukan menjadi faktor satu-satunya yang menyebabkan bau badan. Masih banyak faktor lain yang perlu Anda perhatikan. Berikut ini beberapa diantaranya:

Kandungan Hormon
Selain hormon testosteron, ternyata hormon androgen turut mempengaruhi kadar produksi keringat. Para pria memang sebaiknya lebih waspada untuk mengontrol kandungan hormon didalam tubuh. Jika mengalami ketidakseimbangan hormon, segeralah Anda menghubungi dokter.

Kebersihan Badan
Masalah bau badan juga disebabkan meningkatnya aktivitas bakteri yang menempel pada kulit pada saat berkeringat. Oleh karena itu, jagalah kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur. Sebaiknya  Anda juga tidak menggunakan kembali pakaian yang telah kotor.

Jangan biarkan tubuh dalam kondisi lembab, karena bakteri akan mudah berkembang biak. Berdasarkan analisis riset, pria lebih banyak kehilangan kelembaban pada sejumlah bagian tubuh. Diantaranya dahi, dada, punggung, lengan bawah, dan paha.

Pola makan
Selain faktor hormon dan kebersihan tubuh, pola makan juga dapat mempengaruhi resiko bau badan. Oleh karena itu, keseimbangan metabolism tubuh sebaiknya dijaga secara optimal. Atur pola makanan yang bergizi seimbang.

Kurangi makanan yang menimbulkan bau tajam. Misalnya, makanan olahan atau junk food, garam, gula, tepung, dan minya terhidrogenasi yang banyak cenderung membusuk di perut. Kandungan-kandungan ini menyebabkan bau napas dan tubuh menjadi tak sedap. Jangan lupa perbanyak minum air putih yang berfungsi untuk menetralkan racun dalam tubuh.

Kosmetik
Untuk menunjang penampilan dan menngkatkan rasa percaya diri Anda, gunakanlah deodorant atau antiperspirant. Deodorant berfungsi untuk mengurangi bau badan dengan cara membunuh bakteri. Sementara itu antiperspirant mengandung wewangian dan bahan kimia yang berfungsi untuk mengurangi keringat berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar