Pada umumnya, komunitas Batak menyandang apa yang disebut “marga”, yang dipakai sebagai identitas pribadi atau kelompok. Biasanya, marga tersebut diucapkan ketika memperkenalkan diri, misalnya Situmeang, bukan nama kecil, Doangsa. Itulah tradisi etis orang Batak. Mengapa gerangan demikian?